cerpen galau

Haiii Semuaaa!!!!
Aku mau nge-post sebuah cerpen. Ya bisa dibilang cerpen galau gitu. sebenarnya sih cerpen ini bukan tentang perasaan aku. soalnya aku memang ngga perbah galau sih. hahaha.... Karena aku selalu HAPPY.
Daripada basa-basi langsung baca yaa... Silahkan membaca yaa!!!



Air Mata Yang Tak Tersampaikan
            Dibalik jendela kelas, aku selalu memandangi mu dari kejauahan. Melihat mu bermain basket dengan energic nya. Entah sudah berapa lama aku melihat mu dari balik jendela kelas ku. “eh, ngelihatin siapa tuh?” kata Safira teman sekelas ku. “ ih, apaan sih. Aku Cuma ngelihatin emm,. Ih udah ah. Aku mau ke WC.”
            Lalu aku pergi ke WC. Saat aku sudah selesai. Dan saat aku keluar tak sengaja aku menabrak seseorang “ aduh, maaf ya kak ngga sengaja.” Aku tak sengaja menabrak kakak kelas ku dan membuat handuk lehernya jatuh ke lantai. Alangkah terkejutnya aku, ternyata orang yang kutabrak adalah kakak kelas yang kusukai. “kak Gio” seketika dada ku berdegub kencang karena Kak Gio berdiri tepat dihadapan ku. “eh, lo kalau jalan lihat-lihat dong. Nih, handuk lehernya gue jadi kotor karena lo.” Kata Kak Gio memarahi ku. “ma,maaf kak.” Kak Gio dan teman-teman tim basketnya langsung meninggalkan ku.
            Saat aku kembali ke kelas. Aku melihat kak Gio sedang mengobrol dengan teman sekelasku yang namanya Ririn. Saat aku masuk ke kelas aku sempat berpapasan dengan kak Gio dan pada saat aku berpapasan dengannya aku menundukan kepala. Karena aku merasa bersalah karena aku tadi sudah menjatukan handuk lehernya.
            Dari tempat duduk aku bisa melihat kak Gio asik mengobrol dengan Ririn. Seketika aku langsung down. Aku sempat berfikir apakah orang yang aku sukai ternayata sudah menyukai orang lain? Tapi apa boleh buat itu adalah wajar, karena kak Gio itu adalah orang yang tampan dan juga pintar. Makanya banyak cewek yang suka pada kak Gio.
            “kring...” bel sekolah berbunyi waktunya untuk pulang sekolah. Saat aku sedang berjalan di halaman sekolah aku melihat kak Gio dan teman-temannya sedang duduk di bangku taman sekolah. Dan pada saat aku sedang berjalan tiba-tiba kak Gio menghampiri ku. Dadaku berdegub kencang, mengapa kak Gio menghampiriku? Apakah dia mau memarahi ku lagi? Kak Gio pun menghampiri ku “nama lo Lila kan. Sorry ya gue marahin lo tadi yang di WC.” “i,iya kak, ngga papa kok.” Aku gugup setengah mati, tanganku terus bergetar. “oh, yaudah gue pergi dulu ya.” Kata kak Gio sambil tersenyum padaku. Aku senang bukan main. Karena untuk pertama kalinya aku disenyumi oleh kak Gio.
            Keesokan harinya, aku berangkat ke sekolah saat di tengah jalan tiba-tiba “hai Lila.” Saat aku menoleh ke belakang ternyata yang menyapa diriku adalah Kak Gio. “hai juga kak.” Ucapku. Aku beneran salah tingkah di depan kak Gio. “Lila, mau gue bonceng?” “hah, kak Gio nawarin aku untuk berangkat bareng?, ini beneran atau Cuma mimpi?” kata ku di dalam hati. “emm...” kata ku. “ya udah deh ayo naik,” kata kak Gio.”iya kak.” Selama diatas motor aku seperti melayang sampai ke bulan. Karena aku masih tidak menyangka kalau aku bisa berangkat bareng kak Gio. Aku mulai berpikir apakah kak Gio menyukai ku? Dipikiran ku hanya terlintas kalimat itu. Sampai aku senyum-senyum sendiri selama diatas motor.
            Saat sudah sampai di sekolah, banyak cewek yang menghampiri kak Gio. “kak Gio selamat ya.” Kata cewek-cewek yang mengerumuni kak Gio. “selamat apa de?” kata kak Gio. “itu loh kak. Bukannya kemaren kakak udah jadian sama Ririn?” “oh, kok kalian tau-tau aja sih. Iya deh, makasih ya.” Saat aku mendengar bahwa ternyata kak Gio sudah pacaran sama Ririn teman sekelas ku air mata ku hampir saja jatuh. Tadinya aku mengira bahwa kak Gio menyukai ku, ternyata tidak. Aku langsung berlari ke kelas.
            Dan saat aku di kelas, aku menemui Ririn yang sedang diberi ucapan selamat oleh teman-teman, bahwa ia kemaren sudah resmi menjadi pacar kak Gio. Saat aku hendak mengucapkan selamat pada Ririn, kak Gio datang menghampiri Ririn. Aku berusaha untuk tidak menangis di depan mereka berdua. Tapi aku tidak bisa, akhirnya air mata ku jatuh juga. “ selamat ya Rin, selamat juga buat Kak Gio.” Kata ku sambil menangis. “loh Lila, kok kamu nangis?” kata kak Gio. “ngga papa kak.” “kak Gio, Lila tuh sudah lama suka sama kakak.” Kata Fitri teman sekelas ku. Kak Gio, Ririn, dan teman-teman yang lain langsung menolehkan pandangan nya pada ku.
            “iya kak, sebenarnya aku sudah lama suka sama kakak. Tapi ya udahlah sekarang kakak sudah punya Ririn. Semoga langgeng ya,” kata ku sambil menangis. Lalu aku berlari ke taman sekolah mencoba untuk menjauhi kak Gio dan Ririn.
            “orang yang selama ini aku sukai sejak kelas 1 SMA ternyata tidak menyukai ku.” kata ku di dalam hati. Saat aku menangis, hujan rintik-rintik mulai turun. Membasahi pipi ku yang berlinangan air mata. Aku segera menutup layar kisah ini. Ya itulah cinta pertama diriku, walau harus berakhir dengan air mata yang tak tersampaikan.


END

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelainan Pada Sistem Reproduksi Manusia

Cerpen Horor

LINGKUNGAN PANGKALAN BUN